Urupedia-Sebelum melaksanakan sholat, seseorang harus dalam keadaan suci karena sholat merupakan munajat kepada Allah SWT.
Wudhu adalah langkah pertama dalam membersihkan diri sebelum beribadah, terutama sebelum sholat. Melaksanakan wudhu tidak hanya untuk mensucikan diri tetapi juga mengikuti ajaran Rasulullah SAW.
Wudhu adalah salah satu cara bersuci selain mandi. Bersuci mencakup kebersihan dari kotoran lahir seperti ingus dan kotoran batin seperti dengki dan iri hati (Sayyid Bakri, I’anatut Thalibin, [Beirut, Darul Fikr: 2005 M/1425-1426 H], juz I, halaman 36).
Dalil yang memerintahkan wudhu sebelum sholat terdapat dalam Al-Quran, Surat Al-Maidah ayat 6:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
Artinya: “Wahai orang yang beriman, bila kalian hendak shalat, basuhlah wajah kalian, tangan kalian hingga siku, usaplah kepala kalian, dan (basuhlah) kaki kalian hingga mata kaki.”
Menurut fikih madzhab Syafi’i, ada enam hal yang menjadi rukun wudhu, seperti yang disebutkan oleh Syekh Salim bin Sumair Al-Hadhrami dalam kitabnya Safinatun Najah:
فروض الوضوء ستة: الأول النية الثاني غسل الوجه الثالث غسل اليدين مع المرفقين الرايع مسح شيئ من الرأس الخامس غسل الرجلين مع الكعبين السادس الترتيب
Artinya: “Fardhu wudhu ada enam: (1) niat, (2) membasuh muka, (3) membasuh kedua tangan beserta kedua siku, (4) mengusap sebagian kepala, (5) membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki, dan (6) tertib.”
Berikut adalah rangkaian wajib dan sunnah wudhu, (Bafadhal Al-Hadhrami, 2012 M/1433-1434 H: I/58-66):
- Bersiwak.
- Membaca basmalah.
- Membasuh kedua tangan.
- Berkumur tiga kali.
- Menghirup air ke dalam hidung (istinsyaq) tiga kali.
- Melafalkan niat.
Lafal niat wudhu yang bisa dibaca sebelum membasuh wajah:
نَوَيْتُ رَفْعَ الحَدَثِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaytu raf‘al hadatsi lillāhi ta’ālā.
نَوَيْتُ فَرْضَ الوُضُوْءِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaytu fardhal wudhū’i lillāhi ta’ālā.
نَوَيْتُ الوُضُوْءَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaytul wudhū’a lillāhi ta’ālā.
نَوَيْتُ الطَّهَارَةَ عَنِ الحَدَثِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaytut thahārata anil hadatsi lillāhi ta’ālā.
- Memasang niat wudhu dalam hati bersamaan dengan membasuh wajah.
- Membasuh wajah tiga kali.
- Membasuh tangan hingga siku tiga kali.
- Mengusap sebagian kepala dengan air tiga kali.
- Menyapu seluruh bagian kepala.
- Menyapu kedua telinga tiga kali.
- Membasuh kedua kaki hingga mata kaki tiga kali.
- Menghadap kiblat.
- Membaca doa setelah wudhu.
Doa setelah wudhu:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ، وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوبُ إلَيْكَ
Asyhadu an lā ilāha illallāhu wahdahū lā syarīka lahū, wa asyhadu anna Muhammadan abduhū wa rasūluhū. Allāhummaj’alnī minat tawwābīna, waj’alnī minal mutathahhirīna. Subhānakallāhumma wa bi hamdika asyhadu an lā ilāha illā anta, astaghfiruka, wa atūbu ilayka.
Demikianlah tata cara wudhu beserta dalilnya. Semoga bisa dijadikan referensi dan semoga Allah memberikan manfaat kepada kita semua.










