Berita

Tahlil Akbar Dalam Rangka Peringatan 5th Harlah Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

×

Tahlil Akbar Dalam Rangka Peringatan 5th Harlah Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Sebarkan artikel ini
URUPEDIA Tahlil Akbar Dalam Rangka Peringatan 5th Harlah Jam'iyyah Ruqyah Aswaja

Ponorogo, Urupedia.id – Tahlil akbar dalam rangka peringatan 5 tahun Harlah Jam’iyyah Ruqyah Aswaja (JRA) dilaksanakan pada Sabtu (15/01/2022). Acara ini bertempat di masjid NU Ponorogo dan diikuti oleh seluruh PAC JRA (Jam’iyyah Ruqyah Aswaja) se-Kabupaten Ponorogo. Tahlil ini serentak dilaksanakan seluruh indonesia mulai dari Pengurus Cabang, Pengurus Wilayah dan Pengurus Pusat.

Hasan menuturkan kepada Tim Media Urup bahwa acara ini JRA Batoro Katong Ponorogo mengundang Pengurus Cabang NU dan beberapa tokoh NU, juga tidak lupa pembina JRA ( Jam’iyyah Ruqyah Aswaja) Ponorogo bapak Bahtiar Harmi. Acara ini dihadiri kurang lebih sekitar 100 orang dari seluruh anggota PAC se-Kabupaten Ponorogo serta per-PAC membuat 2 tumpeng harlah.

Dia menjelaskan bahwa berdirinya JRA dilatar belakangi oleh prihatinnya Mujiz Tunggal JRA, gus ‘Allamah ‘Alaudin Shidiqy dengan menjamurnya ruqyah-ruqyah yang mengatasnamakan syariah. Maka dibentuklah JRA ini dengan mendakwahkan Al Quran yang Rahmatan Lil ‘Alamin, dan banyaknya minat dari kader-kader NU untuk menjadi praktisi, maka secara resmi tahun 2017 dibentuk organisasi JRA

Kepengurusan JRA sudah dari kepengurusan tingkat pusat sampai kecamatan, JRA ini juga sudah diakui oleh NU sebagai sayap LDNU. Berdirinya JRA (Jam’iyyah Ruqyah Aswaja) sekitar 5 tahun lalu sebagai Organisasi. “Saya dulu bersama 8 orang dari ponorogo mengikuti pelatihan sebagai praktisi JRA sekitar th 2018,” ucap Hasan.

Dia menuturkan bahwa perkembangan JRA setiap tahun bisa bertambah, tergantung yang melaksanakan pelatihan. Karena sebagai praktisi atau anggota JRA, harus sudah mengikuti pelatihan dari mujiznya atau foundernya langsung dan sudah mendapatkan ijazahan.

“Dengan adanya agenda ini (peringatan harlah, red) di harapankan seluruh praktisi JRA Kabupaten Ponorogo tetap eksis dan selalu kompak menjalankan dakwah Al Quran sebagai syifa, selalu menjaga organisasi JRA untuk meminimalisir gerakan radikal yang ada di Kabupaten Ponorogo, dengan selalu mengadakan kegiatan JRA disetiap penjuru wilayah Ponorogo,” tandasnya.

Dia menjelaskan untuk agenda rutinan JRA mendakwahkan Al Quran sebagai syifa (obat, red) melalui terapi Qurani ruqyah dan pembacaan sholawat yang diadakan setiap malam jumat legi dimasjid NU Ponorogo. Serta membuka warung terapis (ruqyah, pijat, bekam, fasdu (pembersihan darah kotor, red) dll) di lingkungan masjid/makam Tegalsari. Untuk agenda lain, bisa mendadak sesuai kebutuhan dan situasi kondisi.

“Menurut saya JRA ini memberikan manfaat besar bagi mereka yang ingin membersihkan jasmani dan rohani. Saran saya, sebaiknya JRA kedepanya dapat menyebarkan kegiatanya ke daerah-daerah yang masih sering salah paham dan menganggap ruqyah hanya untuk gangguan jin dan makhluk halus, karena ruqyah juga bisa mengobati sakit fisik dan masih banyak lagi, ” ungkap Habib warga setempat.

Pewarta: Septhia Eka

Editor: Munawir Muslih

Untuk mendapatkan tulisan terbaru dari kami, bisa bergabung grup Telegram melalui link berikut (KLIK DISINI)