Tulungagung, Urupedia.id – Menuju 2024, pada awal tahun 2022 kian memanas platform media sosial menjelang Pesta PEMILU Nasional. Wahid Ilham memberikan pendapat tentang bagaimana FORSEMASHI harus ikut andil didalamnya.
“Menyoal tujuan besar FORSEMASHI (Forum Senat Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum Se- Indonesia) untuk menjalin komunikasi Senat Mahasiswa Syari’ah dan Hukum di lingkup Kampus PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri), ia berperan sebagai Mitra Kritis Pemerintah, yakni untuk memperjuangkan hak Mahasiswa yang merupakan bagian dari warga negara Indonesia serta menjadi bagian dari rakyat Indonesia yang harus sadar akan pentingnya pemahaman budaya politik di masyarakat umum maupun masyarakat kampus,” tutur Wahid Ilham saat di temui di Tulungagung (2/19/2022).
Maka penting untuk Mahasiswa yang tergabung FORSEMA SHI untuk mengisi ruang kritis demokrasi, mengawal dengan menumbuhkan kesadaran budaya politik demokrasi yang kuat nan sehat dalam hidup berbangsa dan bernegara sehingga Mahasiswa bisa mengambil peran untuk memberi solusi akan kesenjangan sosial mendekati PEMILU yang setiap tahunnya semakin memuncak.
“Berkaca pada delapan tahun lalu, tepatnya pada tahun 2014, budaya politik demokrasi di Indonesia mengalami pelemahan. Contohnya budaya toleransi yang semakin lemah, mudah termakan Hoax, isu SARA, dan fanatik Identitas yang berakibat pada ketidakdewasaan ketika menerima perbedaan pendapat. (Harus ada kata penghubung) Tercermin dan terdukung sistem di setiap lini berita media sosial apalagi menjelang awal PEMILU,” tegasnya
Pesta demokrasi yang tidak didukung dengan budaya politik yang baik akan menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Mahasiswa adalah pemuda yang harus selalu sadar akan persoalan kesenjangan sosial, maka Mahasiswa yang tergabung FORSEMASHI harus siap mengambil peran besar menjelang Pemilu Nasional. Melihat persoalan Mahasiswa di lingkup kecil kampus juga tak jarang di musim politik kurang minat dalam berpartisipasi,” pungkasnya.
Melihat jangkauan dari lingkup kecil kampus dan lingkup besar sosial masyarakat, telah tercermin lemah budaya demokrasi tersebut. Oleh karenanya demi menumbuhkan kesadaran politik demokrasi agar minimnya kesenjangan sosial, FORSEMASHI wajib hukumnya turun untuk memperjuangkan budaya pendidikan pemilih untuk masyarakat Indonesia.