Berawal dari saya mendapatkan pesan melalui singkat Whatsapp tetangga, untuk meminta tolong saya melihat luka di kakinya. Pesan ini di tulis oleh Tn “N” , beliau mengatakan terdapat luka di kaki selain dan Gula darah naik sampai ±300 mg/dl. Disini saya lihat pasien sadar akan kesehatannya karena mau berobat langsung ke fasilitas kesehatan.
Sesaat sampailah saya sampai ke rumah Tn ”N” saya bergegas cek tanda-tanda vital (TTV), semua masih di ambang batas normal Tekanan darah: 120/80 mm/hg, suhu: 36⁴ ⁰C, Saturasi: 99%, Nadi 80x/m. Selanjutnya saya memeriksa luka pasien, luka masih tahap pembengkakan dan tidak terdapat nanah.
Coba bayangkan Jika pasien tidak langsung berobat tanpa mengetahui sakitnya? Bisa tidak, luka bengkak itu meluas dan menjadi luka diabetes? Dari Gula darah 300mg/dl bisa tidak naik menjadi 400 mg/dl?
Dengan pengalaman ini, saya pun ingin memberikan edukasi kesehatan terkait diabetes atau yang sering di sebut penyakit gula darah, dan mari sejenak membaca terkait Diabetes.
Diabetes adalah penyakit menahun (kronis) berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal. Penyebab kenaikan kadar gula darah tersebut menjadi landasan pengelompokkan jenis Diabetes Melitus.
- Diabetes Melitus tipe 1. Diabetes yang disebabkan kenaikan kadar gula darah karena kerusakan sel beta pankreas sehingga produksi insulin tidak ada sama sekali. Insulin adalah hormon yang dihasiIkan oleh pankreas untuk mencerna gula dalam darah. Penderita diabetes tipe ini membutuhkan asupan insulin dari luar tubuhnya.
- Diabetes Melitus tipe 2. Diabetes yang disebabkan kenaikan gula darah karena penurunan produksi insulin yang rendah oleh kelenjar pankreas.
- Diabetes Gestasional. Diabetes tipe ini ditandai dengan kenaikan gula darah pada selama kehamilan. Gangguan ini biasanya terjadi pada minggu ke-24 kehamilan dan kadar gula darah akan kembali normal setelah persalinan.
Diabetes tidak hanya menyebabkan kematian di seluruh dunia. Penyakit ini juga menjadi penyebab utama kebutaan, penyakit jantung, dan gagal ginjal. Organisasi International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan sedikitnya terdapat 463 juta orang pada usia 20-79 tahun di dunia menderita Diabetes pada tahun 2019 atau setara dengan angka sebesar 9,3% dari total penduduk pada usia yang sama.
Berdasarkan jenis kelamin, IDF memperkirakan prevalensi Diabetes di tahun 2019 yaitu 9% pada perempuan dan 9,65% pada laki-laki. Prevalensi diabetes diperkirakan meningkat seiring penambahan umur penduduk menjadi 19,9% atau 111,2juta orang pada umur 65-79 tahun. Angka dipredikasi terus meningkat hingga mencapai 578juta di tahun 2030 dan 700 juta di tahun 2045. Berdasarkan jumlah indonesia termasuk 10 negara jumlah terbanyak di seluruh Dunia, Indonesia terdapat pada urutan ke-4 dengan jumlah 10.7 juta hal ini menajadi perhatian. (https://pusdatin.kemkes.go.id/)
Kenapa Diabetes menjadi sebuah masalah kesehatan saat ini? Kita melihat dari banyaknya jumlah dari prevelensi jumlah angka yang sakit diabetes dan indonesia termasuk kategori 10 negara terbanyak sakit diabetes. Terbayang tidak, jika ada saudara, kerabat atau teman kita berkemungkinan terkena diabetes?
Dan apa lagi saat ini masa pandemi covid, yang kemungkinan orang takut terkena covid. Ketakutan itu bisa memperparah sakit diabetes, ini di karenakan mereka tidak meminum obat, tidak mau kontrol, jika terdapat luka tidak berobat dan gaya hidup yang berubah terkait makanan dan minuman.
Saya mengalaminya sendiri yang biasanya kita bekerja di kantor pindah di rumah, yang biasanya minum air putih menjadi kebiasaan minum manis dan bisa kemungkinan yang lain makan roti manis berlebih. Apabila ini dilakukan anda sebagai pembaca bagaimana?
Memang semua bisa terjadi tetapi alangkah baiknya kita bisa membatasinya, kadang saya sendiri sebagai penulis juga sering meminum manis secara berlebih, terkadang juga olahraga. Dengan lifestyle yang berubah-ubah saya pun kepikiran dengan dampak diabetes seperti: penyakit jantung, kerusakan ginjal, kerusaan syaraf, kerusakan mata, penyakit kulit, masalah gigi, masalah reproduksi (disfungsi ereksi pada pria/jamur pada wanita), kaki diabetik (luka pada kaki) dan bisa mengarah ke masalah pencernaan.
Dengan banyaknya permasalahan jika gula darah tidak stabil, saya pun berpikiran macam-macam. Kalau pun saya masa bodo h/ tidak peduli pun salah karena semakin kita terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang manis-manis maka pankreas kita yang akan kelebihan kadar gula (Glukosa).
Tetapi berkembangnya zaman saat ini informasi bisa langsung di cari melalui google tinggal ketik “Diabetes” dan klik beres. Dengan dari google pun kita bisa mencari informasi dan mengantisipasinya dengan cara memerhatikan pola makan kita, makan makanan bergizi, perbanyak aktifitas fisik, perbanyak minum air putih, kurangi makanan yang manis, hindari makanan siap saji,
Mungkin ada pembaca yang mengalaminya coba ceritakan pengalaman kalian saat Work From Home (WFH) atau kejadian pengalaman pribadi ?
Penulis: Yunus Harmoko
Editor: Munawir Muslih
Untuk mendapatkan berita dan tulisan ter-update dari kami bisa bergabung ke grup Telegram melalui link berikut (KLIK DISINI)