Sastra

Puisi: Santri Bukan Profesi Tapi Simbolisasi

×

Puisi: Santri Bukan Profesi Tapi Simbolisasi

Sebarkan artikel ini
Dok. Istimewa

Detak demi detak waktu telah bertransisi

Saatnya diri melangkahkan kaki

Dari suatu tempat yang seringku filosofikan sebagai penjara suci

Dimana setiap detiknya terpahat di ruang memori

Tentang nikmatnya mengaji dan keikhlasan mengabdi

Ketika sukma mengalir dalam lingkungan ketaatan pada Ilahi

Didampingi para jiwa jiwa yang tak terkontaminasi kefanaan duniawi

Kini semuanya telah usai

Kenangan dan sekonyong rutinitas itu kini hanya mampu dirindui

Namun bukan hanya perihal kenangan yang abadi

Melainkan simbolisasi dan jati diri seorang manusia yang disebut santri

Tempat yang bernama pesantren yang pernah mereka tinggali

Walau kini mereka diluar bercampur baur dengan semua inisilisasi manusia bumi

Terlihat dari perbedaan sudut pandang yang dimiliki

Definisi kesuksesan bagi mereka jauh lebih harmoni

Bukan hanya tentang meteri ataupun jabatan tinnggi

Bukan hanya ingin terkenal dan dipuji layaknya dewi

Kebahagiaan mereka terletak pada hati

Dan sisi nirmalanya sebuah budi pekerti

Karena menjadi santri bukan hanya sebuah profesi

Melainkan sebuah simbolisasi

Yang akan menemaninya dan takkan mati

Penulis: Amalia Khoirun Nisa’ (Jombang)