Anak itu menatap ke arah bayang-bayang
Tertutup tirai yang menggantung
Terlihat sekitar matanya berkantong
Seperti; panda.
Diam terpana
Tergores dalam mulutnya yang bermakna
Sosok itu memandangnya dengan ada
Bola matanya memandang seluas langit
Dalam ruangan yang memikat
Dilihatnya baik-baik oleh anak itu
Sekejap matanya mengarah ke langit
Ditengoklah kembali, cuman berwarna hitam pekat
Justru malah terdengar suara mengembara
Barangkali suara cemuti malaikat, pikirnya.
Yang mendatangkan rintik-rintik
Di sepasang mata di jendela
Sekilas cahaya langit menangkap matanya
Terang, terpancar dari wajahnya
Dan air hujan turut meraba jendela
hanyut hingga ke jiwa.
Mei’120522
Penulis: Al Fatih Rijal Pratama
Editor: Ummi Ulfa