Kang santri…
Masihkah sarung lusuh mengikat dipinggangmu?!
Ataukah sudah berganti Wangler, Lotto, Lea atau Jeans?
Namun, tidak lah mengapa, yang penting kau tetap santri…
Masihkah tikar dan onggokan kayu sebagai alas dan bantal tidurmu?!
Ataukah sudah berganti springbad bergaya Eropa?
Masihkah tlumpah Jawa jadi alaskakimu?
Ataukah sudah berganti sandal dan sepatu yang necis-necis?
Masihkah tumis kangkung dan terong gosong jadi laukmu?
Ataukah sudah berganti pissa dan hamburger?
Masihkah satu eblek nasi panas kau kerubuti bak semut berebut gula?
Ataukah sudah berganti makan sendiri-sendiri dengan piring mangkuk buatan China?
Masihkah secangkir kopi dan sebatang rokok kau nikmati bersama?
Ataukah slogan nafsi-nafsi kini sudah membudaya ?
Masihkah riyadloh menjadi tradisimu?
Puasa daud, Puasa mutih, ngrowot dan tarkuzdirruh…
Ataukah semua itu sudah kau tinggalkan?
Masihkah syiir-syiir bait masih terus kau lantunkan?
Tentang tauhid..
Tentang fikih..
Tentang tasawuf..
Tentang budi pekerti..
Tentang cinta, tentang kasih. ..
Cinta kasih kepada-Nya dan kekasih-Nya…
Ataukah sudah berganti dangdut koplo, remix dan lagu2 barat?
Masihkah berkah para Kiai, para guru dan Auliya’ masih kau kais?
Ataukah semuanya kini tinggal cerita?
Masihkah sorogan, mathla’ah kitab kuning mengisi hari2mu?!
Ataukah kini sudah berganti WA, Tele, Facebookk dan BBM-an?.
Kang Santri…
Hari ini tepat tanggal 22 Oktober… para pendahulumu, guru-gurumu, seniormu-bukan kamu-akan diperingati jasa-jasanya, semangatnya, kesalihanya…
Dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan…
Dalam menjaga NKRI..
Dalam menyebarkan agama..
Dalam menanamkan Islam nusantara…
Dalam menjaga tradisi dan budaya bangsa…
Bisakah kau meneladani mereka?
Mereruskan perjuanganya?
Berterimakasih kepada mereka dengan doa-doa?
Berakhlak mulia seperti mereka.
Jika tidak………
Biarlah yang bercelana dan bersepatu yang jadi santri.
Biarlah Yang berjas, perlente, ber-hp mahal yang jadi santri..
Sebab, sesungguhnya santri tidak hanya mereka yang pernah nyantri, apalagi sekedar simbul..
Namun santri adalah mereka yang berkarakter santri, beraklak santri, berwawasan santri, sekalipun ia belum pernah nyantri…
Masihkah orang mengingat kita sebagai santri kelak setelah DIA menjemput kita? Semoga..!!
(Zahro Wardi, PP Darussalam, Sumberingin, Karangan, Trenggalek. 13.50 Wib. 22 Oktober 2019)
Untuk melihat video asli yang langsung di syairkan leh Gus Zahro Wardi, silahkan kalian KLIK DISINI.