Urupedia – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menekankan bahwa Indonesia perlu menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global saat ini. Faktor-faktor seperti dinamika pasar keuangan global, tensi geopolitik di Palestina, dan kenaikan harga pangan akibat El Nino memengaruhi ekonomi global, termasuk Indonesia.
“Ini adalah situasi yang kita terus waspadai. Kita terus akan meningkatkan terutama beberapa faktor yang mempengaruhi masyarakat paling bawah, 40 persen terbawah. Harga beras kita lihat meningkat cukup tajam dalam enam bulan terakhir dan ini menyebabkan juga volatile inflation yang berasal dari food (makanan) menjadi salah satu kontributor terbesar,” ujar Menkeu, dikutip dari laman Kemenkeu, Selasa (07/11/2023).
Untuk mengendalikan harga beras, pemerintah bekerjasama dengan Badan Pangan Nasional dan Bulog berusaha memastikan pasokan terjaga hingga masa tanam dan panen mendatang.
Selain itu, pemerintah memberikan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp200 ribu per bulan kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan total anggaran Rp7,52 triliun. Hal ini bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat.
Kemudian, pemerintah juga berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan percepatan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Pak Menko (Perekonomian) bersama saya dan beberapa menteri memonitor bahwa KUR kita ini penyalurannya tahun ini agak melemah. Ini karena ada beberapa perubahan dari sisi kebijakan sehingga kita sekarang akan meminta kepada perbankan untuk bisa mengakselerasi penyaluran kredit usaha rakyat ini,” ujarnya.
Kemenkeu juga mengemukakan bahwa hingga September 2023, penyaluran KUR baru mencapai Rp107 triliun dari target Rp297 triliun, dan pemerintah akan mempercepat penyaluran KUR dalam tiga bulan terakhir tahun ini.
Pemerintah juga memberikan dukungan kepada rumah komersial dengan insentif PPN DTP bagi rumah dengan harga hingga Rp2 miliar. Selain itu, ada bantuan biaya administrasi Rp4 juta per rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah hingga Desember 2024, dan dukungan sebesar Rp20 juta per rumah melalui program Rumah Sejahtera Terpadu yang dilakukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
“Paket kebijakan ini kita berharap tentu akan memberikan dampak dorongan kepada perekonomian kita,” tandasnya.