Berita

Presiden Jokowi: ASEAN Harus Jadi Teladan Toleransi dan Jangkar Perdamian Dunia

×

Presiden Jokowi: ASEAN Harus Jadi Teladan Toleransi dan Jangkar Perdamian Dunia

Sebarkan artikel ini
Presiden Jokowi: ASEAN Harus Jadi Teladan Toleransi dan Jangkar Perdamian Dunia
Presiden Indonesia-Screnshoot-YouTube NuOnline

Urupedia – Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya di acara Forum ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC) 2023 di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (7/8/2023), menyampaikan bahwa ASEAN harus menjadi teladan toleransi dan persatuan, dan harus menjadi jangkar perdamaian dunia.

“Bapak Ibu yang saya hormati, saya yakin masyarakat ASEAN justru memiliki semangat keagamaan yang semakin meningkat. Indonesia misalnya adalah negara yang masyarakatnya paling percaya Tuhan dan angkanya tertinggi di dunia ini menurut Bio Research Center 96% responden, di Indonesia meyakini bahwa moral yang baik ditentukan kepercayaan kepada Tuhan,” jelas Presiden Jokowi, dilansir dari akun resmi YoTube NUOnline (08/08/2023).

Sementara itu, Presiden Jokowi juga menyinggung soal konflik global yang semakin marak yang mana berdampak pada kerugian ekonomi. Selain itu, berdasarkan hasil survey Ipos Global Religion tahun 2023 terhadap 1971 orang dari 26 negara di dunia juga ditunjukkan sebanyak 29% masyarakat dunia mulai semakin tidak religious dan mereka menganggap agnostik dan atheis.

Masyarakat dunia mulai semakin tidak religius survei dari Ipsos Global Religion tahun 2023 terhadap 1971 orang dari 26 negara di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa 29% mereka agnostik dan atheis dan menurut data Bio Research Center atas nama agama dan kepercayaan jumlah kekerasan fisik semakin meningkat.

“Kita tahu dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja menurut globe is index 2023 konflik global semakin marak tahun 2008 ada 58 negara yang terlibat dalam konflik dan saat ini menjadi 91 negara angka kematian akibat konflik global pun meningkat menjadi 238.000 jiwa dan dampak ekonomi dampak kerugian ekonomi naik 17% menjadi 17,5 triliun US Dollar setara dengan 13% dari GDP Global sangat besar sekali,” ungkapnya,

“Menurut data Bio Research Center atas nama agama dan kepercayaan jumlah kekerasan fisik semakin meningkat,” imbuhnya.

Tidak hanya itu saja, Presiden Jokowi juga menunjukkan bukti bahwa negara-negara ASEAN antara lain, Indonesia telah berhasil mempertahankan tradisi toleransi yang kuat di tengah keberagaman budaya dan agama. Selain itu, Indonesia juga mampu terus menjaga kerukunan dan mengelola Keragaman etnisitas suku budaya agama dan kepercayaan masing-masing.

“Oleh karena itu saya yakin masyarakat ASEAN mampu menjadi katalisator perdamaian dunia mampu menjadi carring and sharing community, bukan hanya menjadi episentrum, tetapi juga menjadi episentrum of harmony yang menjaga stabilitas kawasan dan perdamaian dunia,” jelasnya.

Presiden juga menyambut hangat konstruktif para pemimpin agama dan budaya di ASEAN melalui prakarsa strategis pengurus besar Nahdlatul Ulama bersama Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dalam menggelar konferensi ASEAN dialog antar budaya dan antar agama tahun 2023.

“Saya harapkan forum ini akan menghadirkan saling pengertian yang semakin meluas, bisa menjadi fondasi yang kokoh dalam membangun ASEAN sebagai episentrum offroad, episentrum of harmony, terima kasih,” tandasnya