Mozaik

Antisipasi! Ini Lafal Niat Puasa Ramadan Sebulan Taqlid ke Imam Malik

×

Antisipasi! Ini Lafal Niat Puasa Ramadan Sebulan Taqlid ke Imam Malik

Sebarkan artikel ini
Doa Agar Terhindar Dari Pergaulan Buruk, Baca Ini!
Ilustrasi Berdoa-Pixabay-negamuntaha

Urupedia – Lafal niat puasa Ramadan sebulan yang taqlid ke Imam Malik. Bulan Ramadan adalah bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia.

Di mana dalam bulan ini terdapat banyak kemuliaan. Umat Islam diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa sebulan penuh pada bulan ini.

Dalam menjalankan suatu ibadah, pastinya harus disertai dengan niat. Jika tidak disertai dengan niat, maka apa yang kita kerjakan akan sia-sia.

Menurut Madzhab Syafi’i, dalam berpuasa Ramadan niat puasa tersebut harus dilakukan setiap hari. Yakni tepatnya pada malam hari.

Tapi, karena aktivitas dan kesibukan yang padat, terkadang membuat kita lupa untuk berniat puasa pada malam hari.

Dilansir dari akun Instagram @serambilirboyo, untuk mengantisipasi hal tersebut, para ulama mengajurkan untuk berniat puasa satu bulan penuh di malam pertama Ramadhan.

Hal ini ditujukan apabila kita lupa untuk berniat puasa. Maka puasanya nanti akan tetap sah.

Puasa sebulan penuh hanya dicukupkan dengan satu niat, demikian merupakan taqlid (mengikuti, red) madzhab Maliki

Imam al-Qulyubi menjelaskan:

ويندب أن ينوي أول ليلة صوم شهر رمضان أو صوم رمضان كله لينفقه تقليد الإمام مالك في يوم نسي الي فيه ملا قا عنده تكفي لجميع الشهر

“Disunahkan pada malam pertama bulan Ramadhan untuk niat berpuasa sebulan penuh untuk mengambil memanfaatkan pendapat Imam Malik pada suatu hari yang lupa untuk berniat di dalamnya. Karena beliau menganggap niat tersebut mencukupi bila lupa niat pada malam-malam berikutnya di semua malam Ramadhan” (Hasyiyah Al-Qulyubi, 11/66).

Adapun niatnya sebagai berikut:

نويت صوم جميع شهر رمضان هذه السنة تقليدا للإمام مالك فرضا لله تعالی

Nawaitu shouma jami’i Sahri romadhhoni hadzihi sanati taqlidan Lil imami Maliki fardhon lillahi ta’ala

Poin yang perlu diperhatikan adalah berniat satu bulan tersebut untuk berjaga-jaga apabila kita lupa tidak niat. Sehingga setiap malam kita tetap diwajibkan untuk berniat seperti biasa. Hal ini sebagaimana menurut pendapat Madzhab Syafi’i (Hasyiyah Al-Jamal, 11/31)