Mozaik

Maulid Nabi Meniru Syiah? Simak KH Ma’ruf Khozin Ini

×

Maulid Nabi Meniru Syiah? Simak KH Ma’ruf Khozin Ini

Sebarkan artikel ini

Urupedia Bulan Rabiul Awal merupakan salah satu bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam. Karena dalam bulan ini nabi akhir zaman dilahirkan di dunia, yakni Nabi Muhammad Saw.

Dalam bulan ini pun banyak sekali yang merayakannya dengan berbagai cara, ada yang dengan bersholawat, ada yang membaca sejarah nabi, dan lain sebagainya.

Menurut KH. Ma’ruf Khozin, yang pertama kali mengamalkan Maulid nabi adalah penguasa Irbil, Malik Muzaffar. Kemudian, mengenai raja tersebut diberi penilaian oleh Dzahabi:

وكان متواضعا، خيرا، سنيا، يحب الفقهاء والمحدثين، وربما أعطى الشعراء، وما نقل أنه انهزم في حرب، وقد ذكر هذا .وأمثاله ابن خلكان واعتذر من التقصير

“la raja yang rendah hati, baik, Sunni (pengikut Ahlisunnah wal Jama’ah) dan mencintai ulama fikih dan ahli hadis dan terkadang memberi kepada para penyair,” (Siyar A’lam an Nubala’, 22/336).

“Tapi bukan kelompok Salafi jika tidak menebar syubhat. Mereka melontarkan tuduhan bahwa Maulid Nabi dilaksanakan pertama kali oleh kelompok Syiah. Sehingga Ahlisunnah yang mengamalkan Maulid Nabi dituduh meniru Syiah. Tentu tuduhan ini tidak tepat! Sebab Syiah yang melakukan Maulid tidak hanya Maulid Nabi tapi merayakan Maulid-maulid lain dalam keyakinan Syiah,” tulis KH. Ma’ruf Khozin dalam akun pribadinya.

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Syekh Al-Maqrizi yang merupakan ahli sejarah :

ذكر الأيام التي كان الخلفاء الفاطميون يتخذونها أعياداً ومواسم تتسع بها أحوال الرعية ، وتكثر نعمهم . وكان للخلفاء الفاطميين في طول السنة أعياد ومواسم ومولد النبي صلى الله عليه وسلم ، ومولد على بن أبي طالب – رضي الله عنه – ومولد الحسن ، ومولد الحسين عليهما السلام ، ومولد فاطمة الزهراء عليها السلام

“Nama-nama hari yang dijadikan perayaan dan musiman oleh Dinasti Fatimiyah dengan bersenang-senang bersama rakyatnya dan memberi hidangan pada mereka. Dalam setahun perayaan dan musiman Dinasti Fatimiyah adalah Maulid Nabi, Maulid Ali bin Abi Thalib, Maulid Hasan, Maulid Husein dan Maulid Fatimah Az-Zahra,” (Al-Khuthath al-Maqriziyah 1/139).

KH. Ma’ruf Khozin menjelaskan bahwa maulid yang diamalkan oleh Ahlissunnah wal Jamaah dan yang diamalkan oleh Syiah itu berbeda, karena Sunni tidak mengamalkan maulid selain maulid nabi.

Ia juga menjelaskan, Jika dituduh maulid Sunni seperti Syiah hanya karena merayakan maulid nabi sama seperti apa yang dituduhkan seperti imam Syafi’i yang diuduh Syiah Rafidah karena mencintai keluarga nabi:

إن كان رفضاً حب آل محمد • فليشهد الثقلان أني رافضي

“Jika mencintai keluarga Muhammad adalah Rafidah maka saksikanlah oleh alam manusia dan jin bahwa aku adalah Rafidah.”

Syair ini tinggal diubah:

.إن كان رفضاً حب مولد النبي • فليشهد الثقلان أني رافضي

“Jika mencintai Maulid Nabi Muhammad adalah Rafidah maka saksikanlah oleh alam manusia dan jin bahwa aku adalah Rafidah.”