Urupedia – Ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf bersama Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mendatangani nota kesepamahaman kerjasama untuk penanganan serta menahan laju stunting di Indonesia.
Penandatanganan nota kesepemahaman tersebut dilaksanakan pada hari Rabu (14/12/2022) bertempat di lantai 8 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat.
Kerjasama tersebut dikarenakan NU memiliki struktur kepengurusan yang bisa menjangkau masyarakat hingga ke lapisan paling bawah. Oleh karena itu, berbagai lembaga telah mencatat bahwa jumlah warga NU menduduki dan memiliki potensi yang sangat besar di dalam demografi Indonesia.
Selain itu, Menkes Budi mengaku kesulitan untuk menjaga masyarakat akar rumput agar mendapat layanan kesehatan. Oleh sebab itu, dirinya meminta bantuan PBNU untuk bisa menyampaikan agenda-agenda kesehatan melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
“Stunting salah satunya cara menjaga bayinya tetap sehat. Tapi yang kami jaga tidak hanya bayi tetapi anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak, sampai kakek-kakek, nenek-nenek kita harus jaga sehat,” jelasnya, dilansir dari kanal YouTube NuOnline.
Ia juga menjelaskan supaya bisa menjaga kesehatan kita perlu menjangkau seluruh Indonesia. Oleh karena itu, perlunya merevitalisasi Posyandu dan hal itu selaras dengan rencana Gus Yahya.
“Untuk Posyandu yang akan direvitasliasi di tahun 2023 itu dengan jumlahnya kira-kira 300 ribuan posyandu. Untuk anggarannya, di atas 20 triliunan,” ungkapnya.
Selain itu, Gus Yahya juga menjelaskan akan meluncurkan sebuah progam yang diberi nama “Gerakan Keluarga Maslahat.” Dengan tujuan membangun sebuah wadah gerakan di bidang kelas grub yang memiliki dasar keunikan serta memiliki unit fundamental yaitu, keluarga.
“Karena ini menyangkut kemaslahatan keluarga brarti itu menyangkut ruang yang sangat luas sekali untuk mengembangkan layanan-layanan bagi keluarga-keluarga yang ada. Termasuk dari aspek-aspek kesehatan saja sehingga nanti Insyaallah khususnya untuk kerjasama dengan Kementrian Kesehatan nanti kita akan banyak sekali agenda yang bisa kita wadahi di dalam gerakan Kemaslahatan keluarga ini,” jelasnya.
Gus Yahya juga mengatakan bahwa akan mengembangkan kerjasama dengan kementerian-kementerian yang lain dan dengan pihak-pihak yang lain. Juga menyangkut agenda-agenda ekonomi, agenda keagamaan dan lain sebagainya. Yang mana nanti akan ditampung dalam Gerakan Keluarga Maslahat ini.
“Sebetulnya sudah ada sejumlah konsep yang sudah di desain khususnya untuk progam stunting. Tapi, nanti untuk yang lain juga akan dikembangkan. Dan yang sudah jalan sekarang kita mulai dengan agenda kerjasama dengan kementerian agama yang progamnya adalah progam bimbingan perkawinan,” ungkapnya.
“Dan ini juga nanti akan bisa masuk semua agenda dari kementerian kesehatan yang disebut “Promoting dan Preventing. Itu nanti, bisa masuk di dalam bimbingan perkawinan karena ini menyangkut keluarga,” Imbuhnya.
Gus Yahya juga menegaskan bahwa progam-progam tersebut akan segera di jalankan dan diluncurkan
“Progam ini akan segera jalan, kemarin kita luncurkan di Jawa Timur khususnya sudah melibatkan struktur NU sampai ke tingkat desa di Jawa Timur dan sudah bisa diisi dengan berbagai macam kegiatan,” tandasnya.
Selain itu, bapak Budi juga menjelaskan bahwa mereka kekurangan jumlah dokter spesialis di daerah-daerah luar Jawa. Sehingga dirinya akan melakukan akselerasi yang dimulai dari bentuk pendidikannya supaya lebih dimurahkan. Agar bisa diakses oleh seluruh golongan masyarakat dan juga lebih banyak yang masuk.