Opini

Optimalisasi Nilai Aswaja sebagai Sarana Dakwah Pelajar NU di Era 4.0

×

Optimalisasi Nilai Aswaja sebagai Sarana Dakwah Pelajar NU di Era 4.0

Sebarkan artikel ini

Urupedia Fenomena atau kondisi di era 4.0 atau disebut revolusi industri sudah tidak asing di kalangan umum lagi untuk di dengar. Perkembangan industri teknologi untuk tingkatan ke empat ini,hampir semua barang menggunakan teknologi digital.

Berangkat dari era ini, sudah saatnya kita memanfaatkan era digital ini untuk bermedia dengan baik. Bilamana di-era 4.0 tidak di ikuti oleh semua kalangan-kalangan, baik diranah pelajar maupun masyarakat umum, semua itu nantinya bagaikan peribahasa ‘’sayur tanpa garam’’. Yaitu suatu kondisi yang tidak ideal atau kehilangan elemen pentingnya dalam revolusi industri.

Maka dengan adannya era tersebut sudah saatnya kita sebagai pelajar harus optimis, dimana kondisi saat ini kalangan-kalangan anak-anak milenial secara umum disebut generasi Y menggunakan media untuk eksistensi secara personal baik penilaian pandangan itu positif ataupun negatif.

Tantangan yang begitu banyak dan ini menjadi Pekerjaan Rumas (PR) ataupun acuan bagi bangsa Indonesia untuk tetap membangun karakter-karakter bangsa pada setiap pelajar khususnya. Karena era 4.0 atau industri digital inilah permulaan masuknya berbagai hal yang bisa mengubah perilaku manusia.

Sadar atau tidak, gadget dan media sosial membuat banyak generasi-generasi penggunaanya menjadi manusia konsumen manuplatif (mempengaruhui secara emosi dan  mental orang lain) dan seolah-olah tidak sesuai kenyatannya.

Ditengah-tengah berkecamuknya dampak-dampak tersebut, maka solusinya dengan adanya pendidikan karakter nilai-nilai kebangsaan dan dibentengi dengan nilai-nilai ke-aswaja-an. Namun hal itu tidak mudah untuk menjadi solusi terlebih era saat ini.

Tapi, kita sebagai pelajar khususnya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) sudah saatnya bermedia dengan penguatan karakater, yaitu dengan cara mensosialisasikan pentingnya melihat nilai-nilai atau prinsip aswaja.

Dimana kita harus bisa mengimplementasikan nilai-nilai atau prinsip-prinsip aswaja yang ada, seperti tawasuth (sikap ditengah-tengah), tawazun (seimbang) , tasamuh (toleran) , ta’adul (netral dan adil) (baca buku Khazanah Aswaja). Dengan adanya nilai dan prinsip tersebut saya rasa sudah jelas kemana arah yang harus dilakukan oleh pelajar khususnya IPNU IPPNU.

Namun yang perlu digaris bawahi mengenai maraknya penggunaan media sosial dalam segala lini ini yaitu kita sebagai pelajar Nahdlatul Ulama (NU), sudah saatnya untuk menggandeng, mempahamkan, mensosialisasikan akan pentingnya kita sebagai genereasi milenial untuk melek teknologi dengan diimbangi kebermanfaatan, supaya tidak kebawa euforia media-media saja.

Penulis: Yusuf Vreda Adi W

Editor: Munawir Muslih