Opini

Meresahkan! Banyak Lalat dan Polusi Udara di Hari Yang Fitri 1444 H

×

Meresahkan! Banyak Lalat dan Polusi Udara di Hari Yang Fitri 1444 H

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi lalat-Freepik

Artikel saya ini sengaja tidak saya Sebutkan wilayah dengan detail dan juga nama dengan jelas karena saya berharap semua pihak bisa berintrospeksi diri.

Pagi hari yang cukup cerah saya datang ke salah satu famili atau saudara saya untuk silaturahmi yang ada di Desa Kendalsari Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang (27/04/23).

Tidak dapat dipungkiri hati saya sangat bahagia karena bisa bertemu dengan kerabat saudara yang hampir satu tahun tidak berjumpa, terakhir saya berjumpa dengan saudara saya Hari Raya Idul Fitri tahun kemarin sehingga momentum silaturahmi ke saudara saya tahun ini, saya sangat semangat sampai-sampai saya harus mempersiapkan satu hari sebelumnya.

Setibanya di kediaman famili saya, saya di sambut hangat dengan senyuman dan hidangan secangkir kopi. Saya melihat matahari masih kurang dari 5 derajat di ufuk Timur sehingga kopi itu saya nikmati dengan sebatang rokok yang saya ambil di dalam kantong baju saya.

Baru saja dua hisapan rokok perasaan saya mulai aneh dan saya belum menyadari bahwa saya merasakan dampak pencemaran lingkungan dari adanya usaha peternakan ayam, polusi udara akibat bau busuk dan lainnya.

Setelah rokok saya mau habis saya menuangkan kopi yang ketiga di atas lepek tiba-tiba perasaan saya kacau saat melihat ada beberapa lalat yang sedang berenang di dalam kopi yang akan saya minum. sambil mengangkat hidung, hati saya bergumam “apa disini tidak ada air bersih sampai -sampai lalat mandi di kopi yang mau saya minum.”

Spontan saya langsung menanyakan ke famili saya mengenai apa yang belum saya ketahui dan sadari bahwasanya banyak lalat dan juga bau yang tidak sedap.

Dengan basa-basi famili saya itu menjawab bahwasanya adanya banyak lalat di rumah serta adanya polusi udara ini dikarenakan kandang ayam (dengan menunjukkan arah atas condong ke belakang) yang ada di dekat wilayah pemukiman sehingga adanya lalat dan polusi udara (bau tidak sedap) sangat diwajarkan di lingkungan masyarakat yang dekat dengan kandang ayam.

Saya sangat bingung dan heran kenapa famili saya itu seolah-olah memaklumi hal tersebut, padahal saya secara pribadi sangat merasa terganggu dengan adanya polusi udara serta banyaknya lalat ada di wilayah tersebut yang diduga dikarenakan kandang ayam yang dekat dengan permukiman.

Dengan adanya tulisan ini terbit saya belum konfirmasi dan klarifikasi ke beberapa pejabat desa serta Bapak Camat Sumobito untuk secepatnya menangani polusi udara dan adanya lalat yang saya duga dikarenakan kandang ayam yang dekat dengan permukiman warga.

Saya berharap bapak kepala desa Kendalsari dan bapak camat Sumobito segera melakukan sosialisasi edukasi kepada pengusaha kandang ayam Guna bisa mengurangi lalat dan bau kandang ayam di desa Kendalsari.

Saya memaklumi famili saya tidak keberatan karena adanya polusi udara serta banyaknya lalat di lingkungannya dikarenakan notabennya famili saya adalah petani sehingga tidak berdampak pada segi ekonominya.

Sambil menggelar nafas besar saya berfikir Bagaimana nasib para pedagang sayur, pedagang nasi, dagang makanan siap saji di lingkungan tersebut yang pastinya omsetnya sangat turun dan merasa terganggu karena adanya bau yang tidak sedap dan juga banyak lalat.

Saya berharap Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang turut andil dalam menangani permasalahan di desa Kendalsari terhadap polusi udara dan juga lalat yang diduga dikarenakan kandang ayam yang dekat dengan pemukiman warga.(*)

Oleh: Baret Mega Lanang