Urupedia – Direktur GTK Madrasah Kementerian Agama, Thobib Al-Asyhar, mendorong para guru madrasah untuk mengintegrasikan nilai-nilai kepesantrenan dan kemasjidan dalam proses pembelajaran.
Hal ini disampaikan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan oleh Subdit MI dan MTs Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, di Jakarta, Rabu (12/06/2024).
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai masalah dalam proses pembelajaran di madrasah, menemukan akar permasalahannya, dan kemudian menyusun buku panduan praktis untuk menanamkan nilai akidah dan karakter yang mudah diterapkan oleh para guru.
Dalam Diskusinya dilakukan secara luring dan daring, menghadirkan sejumlah pakar seperti Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si (Ahli Psikologi Pendidikan), Dr. Muchlis M. Hanafi, M.A (Ahli Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir), dan Dr. Muhammad Ulinnuha, MA (Ahli Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir). Turut hadir juga jajaran pejabat di lingkungan Direktorat GTK Madrasah dan Direktorat KSKK Madrasah, pengelola program studi PAI, kepala madrasah, dan seluruh guru madrasah di Indonesia yang mengikuti secara daring.
“Saya berharap FGD ini menghasilkan panduan teknis yang mudah dipraktikkan oleh para guru di madrasah,” ujar Thobib.
Kegiatan tersebut dirancang sebagai diskusi berkelanjutan yang membahas berbagai tema, termasuk refleksi tentang penjenjangan dan pentahapan pendidikan di sekolah, karakteristik guru dalam Al-Qur’an, dan pola pendidikan dalam Al-Qur’an.