Opini

Apakah Penggunaan Artificial Intelligence Membuat Mahasiswa Lebih Cerdas atau Malas?

×

Apakah Penggunaan Artificial Intelligence Membuat Mahasiswa Lebih Cerdas atau Malas?

Sebarkan artikel ini
Sumber: https://kominfo.kuburaya.go.id/10-istilah-ai-yang-perlu-anda-ketahui

Urupedia.id- Kemajuan teknologi, khususnya teknologi kecerdasan buatan (AI), membuat mahasiswa memiliki akses pengetahuan yang jauh lebih cepat dan praktis dibandingkan generasi sebelumnya.

Saat ini, AI dapat membantu mahasiswa dalam mencari referensi, merangkum materi, mengecek tata bahasa, bahkan membuat simulasi data.

Kondisi ini menciptakan dua sisi yang saling bertentangan, di satu sisi mahasiswa menjadi lebih terbantu, namun di sisi lain muncul kekhawatiran bahwa teknologi justru membuat mereka terlalu bergantung dan mengurangi usaha belajar.


Di kalangan mahasiswa, penggunaan AI sering dianggap sebagai “jalan pintas” ketika menghadapi tugas yang berat atau tenggat yang sempit.

Ada mahasiswa yang menggunakan AI untuk memahami materi yang sulit, misalnya dengan meminta penjelasan sederhana, contoh kasus, hingga latihan soal.

Dalam konteks ini, AI berperan sebagai alat bantu belajar yang dapat meningkatkan pemahaman dan memperkaya wawasan.

Mahasiswa yang memanfaatkan AI dengan baik justru menjadi lebih mandiri dan aktif karena mereka mampu mengeksplorasi informasi lebih luas dan mendalam dalam waktu singkat.

Namun, ada pula mahasiswa yang menjadikan AI sebagai pengganti proses berpikir.

Laporan dari Microsoft & OpenAI (2023)  46% pengguna mengaku merasa terlalu nyaman dengan AI dan cenderung “malas berpikir” untuk tugas sederhana.

Mereka hanya menyalin jawaban tanpa memahami isinya. Hal ini membuat proses belajar tidak terjadi secara optimal.

Hal ini juga sejalan dengan temuan, Huda et al. (2024) yang mencatat bahwa tidak sedikit mahasiswa yang memanfaatkan AI hanya untuk mempercepat tugas, bukan untuk memperdalam pemahaman.

Kondisi ini menunjukkan bahwa motivasi belajar menjadi faktor kunci apakah AI meningkatkan kecerdasan atau justru memicu kemalasan.

Ketergantungan yang berlebihan dapat menurunkan kemampuan analitis, kreativitas, dan keterampilan menulis.

Pada akhirnya, mahasiswa mungkin lebih cepat menyelesaikan tugas, tetapi kualitas pemahamannya rendah.

Hal inilah yang memunculkan kesan bahwa penggunaan AI dapat membuat mahasiswa lebih malas.

Di sisi lain, perubahan pola belajar ini juga dipengaruhi oleh budaya digital yang serba cepat.

Mahasiswa terbiasa dengan kemudahan teknologi dan informasi instan, sehingga proses membaca panjang, menulis secara mandiri, dan berpikir kritis kadang dianggap melelahkan.

AI tampak seperti solusi cepat, tetapi jika tidak dikendalikan, dapat mengikis kemampuan akademik yang penting untuk masa depan mereka.

Meski demikian, AI tidak bisa serta-merta disalahkan. Pada dasarnya, AI hanyalah alat, dan bagaimana alat itu digunakan bergantung pada penggunanya.

Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang kuat biasanya tetap memproses informasi dari AI, memodifikasi, dan memadukannya dengan pemahaman pribadi.

Sebaliknya, mahasiswa yang sejak awal memiliki motivasi rendah cenderung memanfaatkan AI sebagai cara untuk menghindari usaha.

Karena itu, pertanyaan tentang apakah AI membuat mahasiswa lebih cerdas atau lebih malas sebenarnya kembali pada bagaimana mahasiswa memposisikan teknologi itu dalam proses belajar mereka.

Jika AI digunakan sebagai pendukung, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir yang lebih matang, karena mereka memiliki akses untuk belajar lebih cepat dan efektif.

Namun jika AI digunakan sebagai substitusi, mahasiswa berpotensi kehilangan kemampuan dasar seperti berpikir kritis dan menulis.

Dengan demikian, penggunaan AI memberi peluang besar untuk meningkatkan kecerdasan mahasiswa, tetapi juga membawa risiko kemalasan akademik jika digunakan secara tidak bijaksana.

Tantangannya bukan pada keberadaan AI, melainkan pada bagaimana mahasiswa membangun etika dan kesadaran belajar yang bertanggung jawab di era digital.

Oleh: M. Fauzan Abdillah ( Mahasiswa UIN SATU Tulungagung )

Advertisements