Mozaik

Sejarah Maulid Nabi dan Suka Cita yang Menyertainya

×

Sejarah Maulid Nabi dan Suka Cita yang Menyertainya

Sebarkan artikel ini

UrupediaBulan Rabiul Awal merupakan bulan yang istimewa. Karena pada bulan ini, manusia terbaik, hamba dan utusan Allah SWT yang termulia dilahirkan di dunia.

Sekitar 1400 abad lalu, tepatnya pada hari senin 12 Rabiul Awal 576 M, baginda Nabi Muhammad SAW dilahirkan dari pasangan Sayyid Abdullah dan Sayyid Aminah Radliya Allahu’anha.

Dilansir dari laman YouTube NuOnline, Habib Muhammad bin Farid Al-Muthohar pertama-tama menjelaskan tentang maulid yang seringkali dilakukan oleh masyarakat Indonesia yang terus menyambung terus tiap mushola, masjid, majelis taklim, organisasi dan di rumah masing-masing.

Beliau juga mengatakan bahwa analogi dari peringatan tersebut atau persamaannya, ketika Sayyidah Aminah ibunda Nabi Muhammad SAW mengandung Nabi Muhammad itu bulan pertama sudah diberikan kabar gembira oleh para nabi.

“Di bulan pertama beliau mimpi nabi Adam as, bulan kedua beliau mimpi nabi Idris as, terus sampai bulan ke sembilan mimpi Nabi Isa as. Semuanya runtut sampai lahir, ini memberikan kabar gembira tentang kamu bakal melahirkan manusia terpilih, manusia yang terspesial, manusia yang teragung Nabi Muhammad SAW,” jelasnya.

Lebih lanjut, beliau juga menceritakan tentang runtutan dari bulan yang pertama, ketiga, sampai bulan ke sembilan dan sampai lahirnya Nabi Muhammad Saw. Kemudian alam semesta pun ikut menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW.

“Mulai malam pertama kita menyambut puncaknya kelahiran Nabi malam 12 maulid tahun 12 Rabiul Awwal. Bahkan, setiap hewan semuanya mereka senang, loncat-loncat, goyang-goyang, mereka sampai bicara. Karena di izinkan oleh Allah untuk berbicara. Ibaratnya ucapan-ucapan untuk menyambut kedatangan nabi Muhammad SAW,” terangnya.

“Kemudian yang lahir di tahun itu semuanya laki-laki. Kenapa? Karena menghormati Nabi Muhammad Saw. Setiap yang hamil dan bersamaan dengan kehamilan Siti Aminah, semuanya lahirnya laki-laki dan tidak ada yang tidak lahir, semuanya lahir dan selamat karena barokkahnya Nabi Muhammad SAW” sambungnya.

Baliau juga menceritakan bahwa ketika menyambut kelahiran Nabi Muhammad kondisi langit semuanya terang benerang. Bahkan, malam itu seperti siang terang-benerang.

Bumi Allah semuanya menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW. Sampai alam semesta bertanya-tanya kapan Nabi Muhammad ini lahir. Dan hal itu, betul-betul di tunggu oleh alam semesta, kehadiran Nabi Muhammad SAW.

“Kita ini menunggu-nunggu puncaknya malam 12 ini. Sampai ada para ulama, mereka menyatakan bahwa malam yang termulia lebih dari malam lailatul qadr, lebih dari malam nisfu syakban, lebih dari seluruh malam adalah malam kelahiran, saat dilahirkan Nabi Muhammad SAW. Kenapa? Karena di malam kelahiran Nabi Muhammad SAW, termasuk Iman Syakrowi menyatakan ini: itu semua kebaikan yang ada di alam semesta, kebaikan Islam, kebaikan iman, kebaikan mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, ambiya mursalin, semuanya itu adalah di malam kelahiran Nabi Muhammad SAW,” pungkasnya.

Editor: Munawir