Mozaik

Baju Baru Lebaran, Wajibkah? Begini Anjuran Dalam Islam

×

Baju Baru Lebaran, Wajibkah? Begini Anjuran Dalam Islam

Sebarkan artikel ini
Baju Baru Lebaran; Wajibkah? simak ulasan berikut ini urupedia media urup
Ilustrasi baju lebaran-helya-pixabay

Urupedia – Membeli baju lebaran, khususnya pada Hari Raya Idul Fitri lagaknya menjadi sebuah kewajiban. Lantas, apakah Rasulullah Saw. menganjurkan umatnya untuk membeli baju baru saat hari raya?

“Diriwayatkan dari Al-Hasan bin Ali RA, beliau berkata, “Rasulullah Saw. telah memerintahkan kami pada dua hari raya agar memakai pakaian terbaik yang kami temukan.” (HR Al-Baihaqi dan Al-Hakim)”.

Menilik dari hadist tersebut, Rasulullah Saw. menganjurkan umat Islam untuk mengenakan pakaian terbaiknya pada saat hari raya. Namun maksud dari “pakaian terbaik” disini bukalah melulu soal pakaian yang baru, namun pakaian yang dianggap paling baik dan sering digunakan untuk beribadah.

Adapun mengenai masalah hukum asal dari membeli pakaian baru adalah diperbolehkan tetapi harus disesuaikan dengan kaidah-kaidah dalam Islam.

Pertama, belilah baju yang sopan dalam artian tidak ketat dan menutup aurat. Kedua, baju baru jangan dijadikan alat pamer, karena ini adalah sifat yang dibenci Allah Swt.

Ketiga, baju baru tidak berpengaruh terhadap simbol pembaharuan diri. Sifat, perilaku, dan ketaatan kita yang akan dinilai setelah bulan Ramadan atau sebaliknya.

Memakai pakaian terbaik, berhias diri, serta tathoyyub atau wewangian saat Idul Fitri merupakan kesunnahan. Apabila kamu melakukannya, maka kamu akan mendapatkan pahala atas kesunahan tersebut. Namun perlu diingat, jangan sampai kamu menyia-nyiakan pahala tersebut hanya karena sifat sombong dan riya karena mengenakan baju baru.

Hal paling utama yang datang dari sebulan ibadah di bulan Ramadan adalah kembalinya diri dan hati ke dalam fitrah yang suci. Jadi, baju baru menyambut hari Lebaran hanyalah tradisi yang berkembang di masyarakat.

Lantas esensi dari Idul Fitri seperti apa? Sebagaimana disampaikan oleh Imam Ali radhiyalLahu ‘anhu, adalah:

لَيْسَ الْعِيْدُ لـِمَنْ لَبِسَ الـْجَدِيْدَ، إِنَّـمَا الْعِيْدُ لـِمَنْ طَاعَاتُهُ تَزِيْدُ؛
لَيْسَ الْعِيْدُ لـِمَنْ تـَجَمَّلَ بِالِّلبَاسِ وَالرُّكُوْبِ، إِنـَّمَا الْعِيْدُ لـِمَنْ غُفِرَتْ لَهُ الذُّنُوْبُ. (لطائف المعارف، 277)

Idul Fitri bukanlah bagi orang yang memakai pakaian baru.
Idul Fitri adalah bagi orang bertambah ketaatannya.

Idul Fitri bukanlah bagi orang yang bagus pakaian dan kendaraannya.
Idul Fitri adalah bagi orang yang diampuni atas dosa-dosanya.

عيدكم مبارك وعساكم من عواده ..,الله يعوده عليكم وعلينا بخير وصحة وعافية. انشاء الله

.Penulis: Alfika Syafa

Editor: Ummi Ulfa