Urupedia – Setiap seseorang sebaiknya selalu mengalokasikan waktu untuk menikmati sarapan pagi. Pasalnya, sarapan di pagi hari memiliki sejumlah manfaat penting untuk kesehatan tubuh.
Salah satu keunggulan dari sarapan pagi adalah bahwa ia memberikan sumber energi yang sangat diperlukan. Sebaliknya, melewatkan sarapan pagi dapat meningkatkan risiko obesitas.
Dilansir dari pmjnews, pada Selasa, 07 November 2023, dalam sebuah penelitian terungkap bahwa mereka yang rajin sarapan cenderung menjaga kesehatan mereka dengan baik. Tidak hanya itu, sarapan juga dapat membantu mengurangi risiko terkena berbagai penyakit kronis.
Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa orang yang melewatkan sarapan cenderung memiliki kebiasaan tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi alkohol, dan kurang berolahraga. Sebagaimana berikut ini, dampak dari lewatkan sarapan pagi bagi kesehatan.
1. Peningkatan Kadar Hormon Stres
Sarapan pagi dapat memberikan dampak positif pada hormon kortisol, yang dikenal sebagai ‘hormon stres’ yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Kadar kortisol tertinggi biasanya terjadi sekitar pukul 7 pagi. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan agar kadar hormon ini dapat kembali menurun.
Jika kadar kortisol terlalu tinggi, ada kemungkinan anda akan mengalami perasaan cemas atau gelisah.
2. Perlambatan Metabolisme
Beberapa bukti menunjukkan bahwa sarapan dapat membantu mendorong tubuh anda membakar lebih banyak kalori sepanjang hari. Ketika anda melewatkan makan dalam waktu lama, tubuh cenderung menyimpan kalori lebih banyak sebagai cadangan untuk menghadapi potensi kelaparan.
Dengan tingkat metabolisme yang melambat, tubuh bahkan akan mulai menggunakan glukosa yang disimpan di otot Anda sebagai sumber bahan bakar cadangan, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kehilangan massa otot.
3. Risiko Penyakit Jantung
Dengan kebiasaan melewatkan sarapan secara teratur, anda dapat meningkatkan risiko penambahan berat badan serta risiko menderita aterosklerosis, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, dan kolesterol tinggi.
Penelitian yang dilakukan selama enam belas tahun menemukan bahwa pria yang sering melewatkan sarapan memiliki kemungkinan dua puluh tujuh persen lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung atau penyakit jantung koroner sebagai penyebab kematian mereka.