Urupedia – Teh merupakan minuman mengandung kafein yang dihasilkan melalui proses menyeduh daun kering camellia sinensis dengan air panas. Selain itu, Teh yang bersumber dari tanaman ini terbagi menjadi empat jenis: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.
Apalagi minum teh sudah menjadi kebiasaan harian yang tak boleh terlewatkan. Namun, dalam hal ini disarankan untuk memilih teh yang mendukung kesehatan tubuh. Sebagai contoh, teh hitam memiliki potensi untuk mengurangi risiko diabetes.
Pasalnya, Teh hitam yang dihasilkan dari daun camellia sinensis telah lama dikenal memiliki manfaat kesehatan, termasuk kemampuannya dalam mengurangi risiko diabetes.
Ada sebuah penelitian terbaru dari Universitas Adelaide di Australia, seperti yang dikutip oleh India Times, telah memvalidasi manfaat ini.
Para peneliti menyampaikan hasil studi ini dalam Pertemuan Tahunan Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes (EASD) di Hamburg, Jerman.
Diketahui bahwa Teh hitam yang mengalami oksidasi penuh dan fermentasi mikroba, memperoleh namanya karena perubahan warna daunnya menjadi hitam setelah proses oksidasi.
Selin itu, dari hasil penelitian yang ditemukan telah menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi teh hitam setiap hari memiliki risiko prediabetes 53% lebih rendah. Tak hanya itu saja dengan mengkonsumsinya bisa mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebesar 47% dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsinya.
Namun, penting juga untuk dicatat bahwa faktor risiko diabetes lainnya, seperti usia, jenis kelamin, etnis, dan indeks massa tubuh (BMI), juga telah dipertimbangkan dalam penelitian ini.
Hal ini berdasarkan dengan data yang dikumpulkan dari studi cross-sectional dengan melibatkan 1.923 peserta dewasa. Termasuk 436 yang menderita diabetes, 352 dengan prediabetes, dan 1.135 dengan kadar glukosa darah normal. Peserta dalam studi ini termasuk orang-orang yang jarang minum teh dan mereka yang hanya minum satu jenis teh.
Menurunkan Resiko Diabetes
Dalam penelitian ini, mereka menguji hubungan antara frekuensi dan jenis konsumsi teh dengan ekskresi glukosa dalam urine, resistensi insulin, serta status glikemik. Hasilnya menunjukkan bahwa minum teh hitam dapat mengurangi risiko diabetes dengan dua cara.
Pertama, teh hitam meningkatkan resistensi insulin, membantu tubuh dalam mengendalikan gula darah.
Kedua, teh hitam juga berkontribusi pada peningkatan ekskresi glukosa dalam urine. Sehingga jumlah gula darah yang perlu diatur oleh tubuh menjadi lebih sedikit.
Teh Hitam Lebih Baik dari Kopi
Selain membantu mengurangi risiko diabetes, teh hitam juga diyakini dapat mengatasi rasa kantuk. Hal ini dikarenakan teh hitam memiliki kandungan kafein tertinggi dibandingkan jenis teh lainnya.
Tetapi, perlu diingat bahwa kadar kafein dalam teh hitam lebih rendah dibandingkan kopi. Dengan begitu, teh hitam dapat menjadi alternatif yang efektif untuk mengusir rasa kantuk saat sedang bekerja.
